Minggu, 28 Februari 2010

9 pedoman meraih sasaran dalam hidup. (NM PEALE)



  1. Pikirkanlah keadaan yang ingin anda raih dalam kehidupan,
  2. buat keputusan bulat tentang tujuan dasar anda,
  3. rumuskan dan tuliskan sasaran anda dalam pernyataan yang tegas dan jelasdan buanglah semua gagasan yang tidak jelas,
  4. belajar dan pelajarilah segala sesuatu yang berkenan dengan sasaran anda serta cara memulainya,
  5. tetapkanlah batas waktu untuk meraih keinginan anda,
  6. berdoa untuk keputusan yang anda buatsehingga anda yakin bahwa keputusan itu benarmaka yang salah tidak akan pernah menghasilkan yang benar,
  7. berusaha mencapai sasaran anda dengan sekuat tenagadan pantang mundur, jangan pernah berhenti mencoba,
  8. terapka cara berpikir positif dan
  9. jangan pernah mengandaikan bahwa anda sudah berhasilsuatu sasaran yang berhasil mengantar andapada sasaran-sasaran lainNYA.

tips kuliah







Antara Komitmen Kerakyatan dan Visi Keilmuan

Ada3 hal yang perlu kita terapkan dalam perkuliahan untuk menuju sukses yakni: disiplin akademik (perkuliahan, penyelesaian tugas dan interaksi/keterlibatan dalam perkuliahan), belajar mandiri dan bersama sekaligus menjalin hubungan baik dengan rekan mahasiswa, dosen dan staf sekretariat.

Disiplin Akademik
Berusaha semaksimal agar disiplin diri menjadi dasar berbagai aktivitas perkuliahan, walau beberapa kali mengecewakan karena terjadi pergantian jam tatap muka, dengan alasan dosen sering meninggalkan kampus. Dalam kuliah tatap muka berusaha agar bisa berdialog/berkomunikasi secara aktif, dengan itu bisa mendalami visi keilmuan dan kontekstualisasinya.
Sisi lain dari disiplin akademik ialah aktivitas dalam proses perkuliahan. berjanji pada diri sendiri untuk aktif berdialog dalam kuliah/seminar, Aktivitas berdialog menjadi penting sebagai jembatan pemahaman dan pendalaman materi kuliah, bagi saya merupakan proses "mempersoalkan" konsep untuk sejalan dengan kondisi dan kebutuhan rakyat saat ini dan di sini (hic and nunc

Belajar Mandiri dan Bersama
Selain belajar mandiri juga kita lakukan belajar kelompok. sebenarNYA tampa kita sadari banyak hal yang kita bisa lakukan bersama teman terkhususnya dalam hal kuliah. Tapi, setidaknya dengan kegiatan belajar bersama, kami menimba banyak hal dari teman kuliah. Saya berusaha menghayati belajar bersama ini bukan saja untuk membantu perkuliahan, tetapi juga membangun visi kerja tim dalam pengabdian di lapangan. Akhirnya, last but not least, pentingnya menjalin hubungan baik dengan rekan mahasiswa dan dengan dosen, serta segenap staf sekretariat. Bagi saya, hubungan baik ini bukan ‘pelicin akademik’ tetapi membangun suasana "oke" dalam transaksi antar pribadi. Trims Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM, semoga kiprahmu terus bersinar.


membuat catatan kuliah yang baik
Saya harus menciptakan sistem,
atau diperbudak oleh orang lain.
Wm. Blake
1757 - 1827 English


Ambil halaman-halaman lepas buku catatan:
Ini akan memungkinkan Anda menambah, membatalkan, dan merangkaikan kembali halaman-halaman dan materi-materi. Mulai setiap cacatan pembahasan dengan halaman penutup untuk ringkasan dan persiapan ujian.
Halaman catatan khas:-------------------------
-------------------------------------------------
-------------------------------------------------
Tinjauan berdasarkan ingatan apa yang Anda telah pelajari
Gunakan kata-kata kunci dan pertanyaan dari margin sebelah kiri, berbicara melalui, atau ilustrasikan definisi, konsep, dan sebagainya.
Ciptakan contoh Anda sendiri
Merefleksikan: Pertimbangkan!
Bagaimana hubungan ini dengan apa yang Anda ketahui sebelumnya?
Catat terminologi esei dan temukan salah satu yang terbaik yang merujuk pada studi Anda: terapkan, bandingkan, diagram, evaluasi, dan sebagainya

cara belajar yang efektif
Ingin sukses dalam belajar? Ingin mendapatkan suatu cara efektif untuk belajar dengan menyenangkan? Berikut ini adalah 7 (tujuh) langkah yang dapat kamu lakukan dan kembangkan sendiri yang diadaptasi dari buku Seven Habits of Highly Effective People karangan Steven Covey.
1.bertanggung jawab atas dirimu sendiri. tanggung jawab merupakan tolak ukur sederhana dimana kamu sudah memulai memulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
2. pusatkan dirimu terhadap nilai yang kamu percaya. tentukan sendiri mana yang pentingbagi dirimu.jangan biarkan orang lain mendiktekamu apa yang penting.
3. Kerjakan dulu mana yang penting. kerjakan dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan. Jangan biarkan orang lainatau hal yang lain memecahakanperhatianMU dari tujuanMU
4.Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi). "Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
6.Cari solusi yang lebih baik. Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
7.Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan. Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.


Atur waktu belajarMU
waktu buat belajar? Coba deh simak saran-saran di bawah ini, supaya prestasi akademik kita tambah oke, pikiran tidak ruwet.
1. Perhatikan kapan waktu luang yang kita miliki. Waktu luang di sini adalah waktu yang membebaskan kita dari segala aktifitas sekolah, les tambahan atau kursus keterampilan.
2. Perhatikan juga kondisi yang menurut kita paling fit buat belajar. Misal di malam hari atau justru dini hari sebelum matahari terbit. Ingat lho, tidak semua waktu belajar tuh sama buat semua orang.
3. Catat semua waktu-waktu tersebut. Kita mulai atur waktu luang yang ada untuk porsi belajar dan rekreasi atau istirahat. Buatlah jadwal untuk mengatur waktu belajar, dan jangan lupa untuk menyesuaikan dengan pelajaran yang ada.
4. Sesi belajar ideal adalah 50 menit ditambah dengan waktu selingan untuk istirahat. Kalau sudah merasa bosan, buat variasi dalam belajar. Misal ganti lokasi belajar, atau ajak teman untuk belajar bareng.
5. Jaga motivasi belajar. Caranya bisa dengan membuat target atau mantapkan dalam mental kita kalau dengan belajar suatu materi baru berarti kemampuan kita akan bertambah.
6. Jangan lupa dengan kondisi badan. Kesehatan adalah segalanya. Kalau kita sakit, segala usaha yang sudah dikerjakan akan sia-sia. Maka dari itu, waktu untuk istirahat jangan lupa disertakan dalam agenda jadwal belajar. Sebagai pondasi, selalu makan makanan yang bergizi.
7. Waktu belajar tidaklah selalu diisi dengan mengisi pekerjaan rumah. Buatlah waktu untuk membaca sebuah materi pelajaran dua kali. Pertama, sebelum diterangkan guru supaya kita punya gambaran. Kedua, sesudah diterangkan guru supaya materi dapat terpatri lama di ingatan kita.

cara membaca yang baik
Kali ini, Topik Teknik Pembelajaran Berkesan akan memberikan panduan bagaimana untuk memiliki kemahiran "membaca cepat". Teknik ini akan membantu anda di dalam mengatasi masalah untuk membaca banyak bahan bacaan di dalam masa yang singkat, sekiranya dipraktikkandenganbetul.
Ikutilah langkah seperti di bawah:
Berikan tumpuan penuh kepada bahan yang dibaca dengan melalui mata dan fikiran yang betul-betul difokuskan kepada apa yang dibaca. Jangan berfikir perkara lain selain daripada apa yang sedang dibaca.
Letakkan jari telunjuk di atas baris pertama pada perkataan pertama. Ini membantu anda memfokus tempat yang sedang dibaca.
Gerakkan jari telunjuk ke kanan dengan cepat tanpa menggerakkan kepala dan bibir. Ini kerana kepala dan bibir merupakan antara gangguan kepada tumpuan untuk membaca dengan cepat.
Sambil membaca, ingatkan isi penting dan jika perlu, gariskan isi penting tersebut bagi memudahkan proses ulangkaji dan bacaan semula.
Kadar kelajuan bacaan boleh ditingkatkan melalui latihan yang kerap. Mulakan dengan petikan yang mudah dan tingkatkan latihan dengan petikan yang semakin susah.
Pembaca yang baik boleh membaca 200 patah perkataan seminit dengan pemahaman 70 hingga 80 peratus bagi bacaan kali pertama.
agar cepat ingat
Proses pembelajaran memerlukan daya usaha untuk mengingati apa yang hendak dipelajari. Topik ini akan memberikan kaedah khusus untuk memudahkan anda mengingati apa yang telah dibaca di dalam buku teks ataupun buku rujukan. Teknik ini dinamakan SQ3R. Ia diterangkan seperti berikut:
1. SURVEY
Mendapatkan gambaran awal keseluruhan topik yang hendak dipelajari dengan membaca perenggan pertama dan juga terakhir.
2. QUESTION
Mengenalpasti isu atau perkara pokok yang hendak disampaikan di dalam topik tersebut. Sebagai contoh, apakah mesej yang ingin disampaikan di dalam kisah ini?
3.READ
Membaca secara proaktif dengan menghayati keseluruhan bahan yang dibaca

persiapan menghadapi ujian
Untuk melakukan ujian dengan baik, mula-mula kamu harus mempelajari dan melakukan review materi sebelum ujian. Berikut adalah beberapa teknik untuk memahami materi ujian dengan lebih baik:
Review catatanmu segera setelah kelas.
Review catatanmu dengan singkat sebelum masuk kelas kembali.
Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut setiap minggunya.
Atur catatan, teks dan tugas-tugasmu.
Perkirakan waktu yang kamu butuhkan untuk melakukan review.
Buatlah jadwal review yang terdiri dari waktu dan bahan materi.
Ujilah dirimu sendiri dengan materi tersebut.
Selesaikan belajarmu sehari sebelum ujian dimulai.

tips saat ujian
1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
2. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
3. Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
4. Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
o Soal paling sulit
o Yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
o Miliki nilai terkecil
6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
7. Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.
8. Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.

murder
Ada salah satu tip dalam mengembangkan sistem belajar yang efektif dan efisien.
Sistem belajar ini dikenal dengan "MURDER", yang terdiri dari
Mood * Understand * Recall * Digest * Expand * Review
Mood - Suasana Hati:
Ciptakan selalu mood yang positif untuk belajar. Ini bisa dilakukan dengan menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang sesuai dengan pribadimu.
Understand - Pemahaman:
Tandai informasi bahan pelajaran yang TIDAK kamu mengerti dalam satu unit. Fokuskan pada unit tersebut atau melakukan beberapa kelompok latihan untuk unit itu.
Recall - Ulang:
Setelah belajar satu unit, berhentilah dan ulang bahan dari unit tersebut dengan kata-kata yang kamu buat SENDIRI.
Digest - Telaah:
Kembalilah pada unit yang tidak kamu mengerti dan PELAJARI KEMBALI keterangan yang ada. Lihatlah informasi yang terkait pada artikel, buku teks atau sumber lainnya, atau diskusikan dengan teman atau guru/dosen.
Expand - Kembangkan:
Pada langkah ini, tanyakan tiga persoalan berikut terhadap materi yang telah kamu pelajari:
• Andaikan saya bertemu dengan penulis materi tersebut, pertanyaan atau kritik apa yang hendak saya ajukan?
• Bagaimana saya bisa mengaplikasikan materi tersebut ke dalam hal yang saya sukai?
• Bagaimana saya bisa membuat informasi ini menjadi menarik dan mudah dipahami oleh siswa/mahasiswa lainnya?
Review - Pelajari Kembali:
Pelajari kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari. Ingatlah strategi yang telah membantu kamu mengerti dan/atau mengingat informasi. Jadi, terapkan strategi tersebut untuk cara belajarmu
strategi menekan biaya kuliah
Sebentar lagi adalah tahun ajaran baru bagi mereka yang baru masuk ke sekolah tinggi, entah itu sekolah tinggi, akademi, institut atau apa pun. Beberapa dari Anda yang memiliki anak umur 18 atau 19 tahun yang akan masuk ke sekolah itu mungkin masih belum memutuskan sekolah mana yang tepat untuk anak Anda. Bisa karena alasan lokasi, mutu, atau yang paling sering: karena masalah biaya.
Bagaimana kalau pada saat ini anak Anda yang berumur 18/19 tahun datang kepada Anda, duduk dan mengatakan: "Mama/Papa, tolong belikan saya mobil baru. Saya tadi melihat mobil baru di koran, dan sepertinya mobil itu cocok buat saya. Saya perlu mobil supaya gampang pergi ke mana-mana. Harganya cuma Rp 45 juta. Beli, ya?"
Apa jawaban Anda? Mungkin Anda akan menolaknya. "Enak saja... Memangnya dia pikir orang tuanya ini pohon uang, apa?" Anda mungkin berpikir bahwa tidak ada seorang pun anak Anda yang bisa datang seenaknya kepada Anda dan minta dibelikan mobil baru.
Tapi bagaimana kalau anak Anda datang kepada Anda, duduk, dan mengatakan: "Mama/Papa, saya sudah lihat tiga sekolah yang menurut saya cukup baik. Saya hitung-hitung, sampai lulus cuma perlu bayar Rp 60 juta. Jadi sekitar Rp 12 juta setahun. Saya ingin masuk ke situ. Bisa, ya?"
Apa jawab Anda? Bukan hanya Anda dan suami/istri akan mengiyakan, tapi mungkin bersedia me-lakukan apa pun supaya anak Anda bisa masuk ke sekolah yang dia inginkan. Anda mungkin akan menguras semua isi tabungan Anda, pinjam uang ke bank, atau mengambil pekerjaan sampingan.
Malah ada lagi cara yang paling mudah, yakni pinjam uang ke saudara. "Ini menyangkut masa depan anak, lo..." begitu pikir Anda. "Jika saya tidak menyanggupinya, berarti saya mungkin akan menghancurkan masa depan anak saya. Uang tidak jadi masalah buat kita. Saya akan pinjam uang kalau perlu. Yang penting dia bisa kuliah di tempat yang dia inginkan."
Yah, kalau pada saat ini Anda tidak memiliki uang cukup untuk mampu membayar biaya kuliah di tempat yang diinginkan anak Anda, maka uang yang Anda pinjam dari bank atau dari saudara untuk bisa membayar biaya kuliah tersebut bisa membuat Anda terpuruk dalam hutang. Entah itu selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
Kalau begitu halnya, kenapa Anda tidak mencoba mengakali (baca: menekan) biaya kuliah anak Anda di perguruan tinggi? Ada beberapa strategi yang saya sarankan:
Strategi 1: Bandingkan penghasilan yang kelak akan didapat dengan biaya yang mesti dikeluarkan sekarang
Kalau Anda perhatikan, sebetulnya Anda tidak harus selalu menyekolahkan anak Anda ke perguruan tinggi yang mahal. Sebagai contoh adalah bila anak Anda ingin menjadi seorang antropolog.
Antropolog adalah profesi yang luar biasa dan saya memberikan respek penuh kepada profesi ini. Tapi harus diakui, pada kenyataannya profesi antropolog di Indonesia tidak akan mendapatkan penghasilan yang bisa dikatakan besar. Karena itu, daripada menyekolah-kan anak Anda ke jurusan antropologi di universitas yang mahal, kenapa Anda tidak mempertimbangkan jurusan antropologi di perguruan tinggi yang lebih murah biayanya? Toh itu tidak akan mempengaruhi income anak Anda kelak, kan?
Berkaitan dengan strategi 1 ini ada beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui:
* Kebanyakan perusahaan tidak peduli di mana Anda sekolah. Buat mereka, sudah cukup bila Anda memiliki gelar tertentu seperti S1, misalnya. Ini karena mereka sebetulnya lebih melihat bagaimana pengalaman Anda dan bagaimana kemampuan Anda dalam menjalankan pekerjaan Anda.
Kalau Anda tidak percaya, coba Anda tanyakan hal ini ke bagian SDM di perusahaan Anda, orang macam apa yang akan mereka terima sebagai karyawan baru: mereka yang kuliah di sekolah mahal dan bergengsi tapi kemampuan pas-pasan, atau mereka yang lulusan sekolah tidak terkenal tapi keterampilannya oke.
* Banyak sekali lulusan universitas yang pada akhirnya bekerja di bidang yang jauh berbeda dengan bidang yang mereka tempuh dulu ketika kuliah. Coba ingat-ingat lagi bidang pekerjaan macam apa yang dijalani teman kuliah Anda dulu. Atau lihat teman-teman kerja Anda pada saat ini, apakah semua dari mereka kuliah di bidang yang sama dengan pekerjaan mereka saat ini.
* Banyak sekali lulusan universitas yang sulit dapat kerja, atau hanya bekerja beberapa tahun saja dan kembali ke rumah untuk membesarkan anak. Malahan banyak di antara mereka yang tidak pernah lagi bekerja. Atau, ada juga yang baru kembali bekerja setelah 10 atau 20 tahun berada di rumah (kebanyakan dari mereka ada yang kembali ke sekolah untuk menyegarkan ingatan mereka kembali sebelum mereka kembali masuk ke dunia kerja).
Strategi 2: Cari sekolah S1 yang lebih murah kalau anak Anda ingin terus ke jenjang S2.
Bila anak Anda berencana untuk memasuki bidang pekerjaan yang mensyaratkan gelar S2, akan lebih baik bila Anda mencari sekolah S1 yang tidak mahal. Ini karena sekolah S2 sendiri pada saat ini sudah cukup tinggi biayanya, dan untuk bisa masuk ke sekolah S2, kebanyakan dari sekolah-sekolah S2 itu tidak mensyaratkan agar anak Anda harus lebih dulu masuk ke sekolah S1 yang mahal. Jadi, kenapa Anda harus mencari sekolah S1 yang mahal kalau dengan sekolah S1 yang berbiaya lebih murah anak Anda punya kesempatan yang sama dengan anak-anak lain untuk masuk ke Sekolah S2?
Strategi 3: Beritahu anggaran biaya Anda pada anak Anda - atau kalau perlu libatkan saja dia sekalian.
Anak Anda mungkin mengatakan: "Saya mau sekolah di universitas itu atau ini." Dia tidak mengetahui biayanya sama sekali, dan Anda-lah yang harus mencari tahu berapa biayanya. Dan bila biaya sekolah itu cukup mahal, Anda jadi berpikir-pikir bagaimana caranya agar bisa membayar biayanya. Daripada melakukan hal itu, coba Anda pertimbangkan cara berikut:
Tentukan sendiri berapa batas rupiah yang ingin Anda keluarkan untuk membayar biaya kuliah anak Anda. Lalu, tunjukkan angka ini ke anak Anda dan katakan bahwa ia harus memilih sekolah yang biayanya tidak lebih dari angka yang Anda tunjukkan.
Atau, minta agar anak Anda yang mengajukan sekolah-sekolah yang sesuai dengan keinginannya, lengkap dengan biayanya serta cara pembayarannya. Ini akan membuatnya mencari tahu sendiri biaya-biaya itu dengan datang langsung ke sekolah yang ia inginkan. Dengan demikian, secara tidak langsung anak Anda akan mengetahui dan bisa "merasakan" apakah biaya kuliah di tempat yang ia inginkan itu memang mahal atau tidak.
Terserah Anda mau percaya atau tidak, tetapi dengan cara seperti ini, anak Anda mungkin akan mau mengusulkan sekolah yang lebih murah dibanding sekolah lain yang lebih mahal dengan bidang kuliah yang sama. Bila ia tidak mengusulkannya, mungkin Anda yang harus melakukannya.
* * *
Pada saat ini, biaya kuliah di universitas swasta yang cukup ternama di Indonesia adalah Rp 60 juta hingga lulus. Setelah lima tahun kuliah dan lulus, maka si sarjana baru akan bekerja dan mendapatkan gaji sebesar, katakan saja Rp 1 juta per bulan.
Dengan asumsi bahwa gaji itu akan naik 15 persen per tahun, maka sarjana itu cuma perlu waktu 4 tahun 1 bulan untuk bisa mendapatkan kembali Rp 60 jutanya. Tentunya dengan asumsi bahwa semua gajinya tidak dibelanjakan.
Bagaimana kalau hanya 80 persen yang dibelanjakan? Ini berarti ada 20 persen dari penghasilan itu yang disisihkan untuk bisa mengembalikan Rp 60 juta tadi. Jika demikian, seberapa lama si sarjana itu bisa mengumpulkan kembali biaya kuliahnya yang Rp 60 juta? Jawabannya: 11 tahun 1 bulan.
Sekarang, bagaimana kalau si sarjana itu bekerja di bidang yang tidak ada hubungannya dengan bidang kuliahnya? Maka Rp 60 juta yang sudah dikeluarkan orang tuanya bisa dikatakan hampir sia-sia. Karena itu, akan lebih baik apabila sejak awal si sarjana kuliah di tempat yang lebih murah. Toh, bidang pekerjaannya berbeda dengan bidang kuliahnya, kan? Jadi buat apa mengambil kuliah di tempat yang mahal biayanya kalau toh bidang pekerjaannya nanti tak berkaitan dengan bidang kuliah?

about me..
1. Computer Science untuk program studi (jurusan) Teknik Informatika atau Ilmu Komputer
2. Computer Engineering untuk program studi (jurusan) Sistem Komputer atau Teknik Komputer
3. Information System untuk Sistem Informasi atau Manajemen Informatika
Sedangkan Software Engineering dan Information Technology, di Indonesia dianggap bukan merupakan program studi (jurusan) karena masih bisa masuk salah satu bagian dari Teknik Informatika atau Ilmu Komputer.
Lha terus dimana letak perbedaan jurusan-jurusan diatas?
Semua jurusan (program studi) sebenarnya memiliki mata kuliah yang boleh dikatakan “sama”, hanya pembobotannya berbeda. Bobot inilah yang nantinya menentukan jalur karier dan bidang kerja lulusan. Kompetensi lulusan setiap jurusan biasanya di desain seperti di bawah:
1. Computer Engineering (CE) (Jurusan Sistem Komputer atau Teknik Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mendesain dan mengimplementasikan sistem yang terintegrasi baik software maupun hardware
2. Computer Science (CS) (Jurusan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang cukup luas dimulai dari penguasaan teori (konsep) dan pengembangan software.
3. Information System (IS) (Jurusan Sistem Informasi atau Manajemen Informatika) diharapkan menghasilkan lulusan yag mampu menganalisa kebutuhan (requirement) dan proses bisnis (business process), serta mendesain sistem berdasarkan tujuan dari organisasi
4. Information Technology (IT) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu bekerja secara efektif dalam merencanakan, mengimplementasikan, mengkonfigurasi dan memaintain infrastruktur teknologi informasi dalam organisasi.
5. Software Engineering (SE) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mengelola aktifitas pengembangan software berskala besar dalam tiap tahapannya (software development life cycle).
Computing Curricula membuat suatu komparasi umum dan pembobotan mata kuliah tiap jurusan dengan visualisasi grafis seperti di bawah. Sumbu horizontal menggambarkan arah pengembangan (apakah lebih teoritis atau lebih praktis), sedangkan sumbu vertikal menggambarkan topik dan desain mata kuliah yang diajarkan. Pembobotan ditandai dengan warna abu-abu tua pada visualisasi gambar.

Sabtu, 27 Februari 2010



TRIK ENd TIPS MENINGKATKAN MINAT BACA

Pebruari26 2009

Buku merupakan gudang ilmu, itu kata pepatah jaman dulu, walaupun jaman sekarangpun masih dipakai. Tapi gimana kita bisa dapat ilmu dari gudang itu kalau kita nggak bisa buka gudangnya dan nggak punya kuncinya. Percuma aja kan punya gudang yang berguna, tapi kitanya nggak tertarik bahkan nggak sadar-sadar kalau kita tuh punya gudang yang bermanfaat.
Sebenernya, baca itu nggak ada repot atau susahnya. Soalnya dari kita-kita pada masih kecil, mungil dan imut-imut hal yang kita pelajari pertama di sekolah itu membaca dulu kan?. Yang tentunya dengan mengenal huruf abjad satu persatu. Bahkan kita belajar mengenal huruf dan membaca sebelum kita belajar ilmu yang lain. Jadi kalau emang udah dari kecil dulunya kita udah belajar baca, masa’ udah gede gini kita males-malesan kalau disuruh baca.
Kan sayang tenaga kita yang dulu belajar baca mulai dari A, B, C, D dst, sampekita bisa ngeja dan baca yang bener nggak dipakai lagi sekarang. Tahu-tahu begitu mau baca, yang dibaca buku-buku atau tulisan yang nggak bermanfaat sama sekali, kan sayang banget tuh friends!.
Terus gimana dong caranya biar kita punya minat sama yang namanya membaca?. Soalnya kalau dipikir-pikir lagi, baca itu penting banget! (bener kan?). kali ini ada beberapa trik andt ips yang insyaalloh bisa nyiasatin kita buat punya minat dan hobi sama yang namanya baca, paling nggak bisa bikin kita buat nyoba baca (insyaalloh!).
1. Niat.
Emang yang pertama-tama kita butuhin buat baca itu adalah niat, tapi bukan cuma buat baca sih, bukannya untuk ngelakuin segala sesuatu itu kita harus punya niat dulu. Tapi jangan cuma niat-niatan aja, memang niat melakuakn hal yang baik itu udah dapat pahala, tapi kenapa nggak sekalian aja, niat aja dapat pahala, apalagi ngelakuinnya. Jadi selain dapat pahala kita juga dapat ilmu. Sambil menyelam minum air atau Sekali mendayung, dua, tiga pulau terlampaui.
2. Jangan takut buat mencoba.
Semua dari kita-kita nih tahu, yang namanya ngawalin sesuatu pekerjaan itu susahnya minta ampun. Kayak kalau kita mau ngawalin sholat malem tuh, susahnya juga minta ampun. Alasan yang ngantuk lah, takutlah, maleslah ataupun besok ajalah. Tapi kalau kita udah bisa ngalahin awal yang susah itu, insyaalloh selanjutnya kita jadi udah terbiasa kan?. Sama aja sama ngawalin suatu kegiatan yang namanya membaca. Susah memang. Ujung-ujungnya kita takut buat mencoba, karena takutnya kita nggak bakal bisa berhasil. Padahal dalam membaca nggak ada hal yang perlu kita takutin kan ? Kalau cuma takut nggak ngerti, atau khawatir nggak jelas dengan maksud dari apa yang kita baca, itu sih tergantung kitanya masing-masing. Seumpama kita nggak ngerti dengan yang dimaksud dalam wacana itu, kita bisa tanya ke temen, sodara, orang tua atau siapapun yang saat itu ada di sebelah atau di deket kita. Dan jangan malu, soalnya ada pepatah kan malu bertanya sesat di jalan, walaupun ada juga yang bilang “banyak bertanya malu-maluin (maaf bercanda, he he he). Jadi nggak usah malu kalau mau tanya. Daripada nantinya kita bakal lebih malu lagi kalau pas kita diajak ngomong perihal yang kita baca itu, tapi kita nggak ngerti tapi pura-pura ngerti, ya kalau nggak ketahuan. Nah, kalau pas apesnya kita ketahuan kalau kita cuma sok tahu doang, bukannya kita lebih malu tuh.
3. Berusaha tertarik dengan isi bacaan.
Waaaah!, kayaknya yang ini lebih susah nih. Mau mulai baca aja malesnya minta ampun, apalagi harus tertarik dengan isi bacaan. Nah! Waktu kita baca judul buku en lihat sampul/cover buku itu, kita perintahin otak kita buat mikir, kenapa ya judulnya seperti itu? Kenapa nggak pakai yang lain aja? Kenapa ya covernya kok bentuknya gitu? Kenapa ya kok ukuran bukunya segitu? Kenapa ya kok harus ambil tampilan sampul/cover yang seperti itu? Kenapa ya? Dan kenapa ya, lagi. Dan banyak lagi pertanyaan yang ada di otak kita. Nah kalau pertanyaan di otak kita aja udah numpuk cuma dengan ngeliat judul dan sampul/cover buku itu, kita jadinya penasaran, apa sih maksud buku ini?. Kalau kita udah penasaran, otomatis pengen tahu kan? Ya udah akhirnya kita baca deh tuh buku.
4. Mulai dengan yang ringan dan menghibur juga bermutu, tentu aja!.
Buku ringan itu biasanya berisi tentang hal-hal yang enteng, seperti kehidupan sehari-hari yang udah biasa kita lakuin. Dan biasanya buku yang ringan alias enteng ini bersifat menghibur. Menghibur bukan harus selalu terpaku pada comic atau buku yang selalu ada gambarnya, juga buku-buku yang bercerita lucu-lucu melulu (walaupun buku-buku itu bisa buat refreshing). Menghibur di sini, buku yang dimaksud adalah buku yang bisa bikin kita tertarik buat dilirik, dilihat dan dibaca en kita nggak perlu peras otak untuk bisa ngerti maksudnya, tapi buku ini tetep punya pesen moral yang ada di dalamnya.
5. Mulai dari diri sendiri.
Yup, perbuatan apapun yang akan kita lakukan tentunya akan kita mulai dari diri sendiri, apalagi itu perbuatan baik. Karena nggak adil banget kan kalau kita tahu-tahu minta orang lain melakukan sesuatu tapi kita sendiri belum pernah melakukannya bahkan nggak tahu apa-apa. Seru kan kalau orang-orang di sekitar kita juga punya ketertarikan juga dengan bacaan. Jadi program pemerintah yang menggalakkan membaca, karena membaca adalah jendela dunia tuh nggak nganggur gitu aja. Ok!.
6. Mulai sekarang juga.
Janganlah pernah menunda-nunda pekerjaan. Setuju banget tuh ama pepatah yang satu itu. Soalnya yang namanya menunda-nunda pekerjaan itu sama sekali nggak baik, apalagi pekerjaan itu nggak menyusahkan dan sangat bermanfaat. Kalau kita bisa ngelakuinnya saat ini, ya kita lakuin aja. Karena kita kan nggak tahu umur seseorang seberapa panjangnya, kalau kita tunda sekarang, dan alasannya besok, ya kalau umur kita sampai besok, kalau umurnya cuma sampai sepuluh menit setelah kita nunda pekerjaan itu, gimana coba?.
Oke, kayaknya cukup deh tips ‘n trick nya, semoga berguna dan bisa di amalkan. Amiin.
Menghindari Kemalasan
Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas kantor, dll.

Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang. Contohnya saja ketika Anda malas dari bangun, Anda akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor.

Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang Anda tidak sukai, misalnya.

Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat Anda harus mengerjakannya. Di waktu yang sama Anda juga mungkin punya banyak pekerjaan lain.

Dalam beberapa hal, Anda pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika Anda mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan –Anda malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan.

Di artikel ini saya ingin memberikan beberapa tips untuk mengatasi rasa malas. Tips ini bisa Anda praktekkan di tempat kerja ataupun lingkungan keluarga:

Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”

Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Anda sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.

Katakan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan Anda dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Anda membuat sederhana tugas didepan Anda dengan bertindak positif. Fokus Anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.

Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”

Berpikir bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan Anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.

Satu tip yang bisa Anda gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa Anda tidak harus melakukan pekerjaan yang Anda tidak mau.

Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa Anda melakukan apa saja yang Anda tidak mau lakukan.

Anda Bukan Manusia Sempurna

Berpikir bahwa Anda harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Anda mungkin akan malas memulainya. Anda harus bisa menerima bahwa Anda pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.

Dalam konteks pekerjaan, Anda punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Anda selalu bisa negosiasi dengan boss Anda untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat Anda memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.

Saya harap tulisan ini berguna. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup Anda. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tips diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga Anda tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas mengerjakannya.